Info Sehat

Info Sehat

Seperti banyak diberitakan oleh media massa, pada Sabtu malam (29 Oktober 2022) terjadi tragedi perayaan Halloween di Korea Selatan yang menewaskan 156 orang (sumber: CNN Indonesia).

Kerumunan dan kerusuhan terjadi usai perayaan Halloween di Itaewon Korea Selatan, banyak orang jatuh dan terinjak serta puluhan orang tewas karena henti jantung

Kasus tewas karena henti jantung sebenarnya bisa diatasi bila pasien mendapat pertolongan pertama Bantuan Hidup Dasar (BHD), lalu bagaimana cara memberikan Bantuan Hidup Dasar?

Bantuan Hidup Dasar adalah Serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi pernapasan dan atau sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti napas dan atau henti jantung (cardiacarrest).

Terhentinya jantung dan atau napas bisa memicu kerusakan otak yang dapat mengakibatkan seseorang meninggal.

Dengan pemberian BHD, aliran darah yang mengandung oksigen akan tetap tersalurkan ke otak dan seluruh tubuh hingga orang tersebut mendapatkan bantuan medis lebih lanjut.

CARA MELAKUKAN BHD

Ada dua versi cara melakukan BHD. Pertama adalah yang hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis atau mereka yang telah terlatih dan mendapatkan sertifikasi.

Kedua, BHD yang bisa dilatih pada masyarakat umum.

Masyarakat umum disarankan untuk menguasai teknik BHD sebagai pertolongan pertama pada orang yg mengalami henti napas dan atau henti jantung.

Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen yang jika diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Produk/ zat yang dimasukkan (suntikan/ lewat mulut) kedalam tubuh untuk menstimulasi sistem imun tubuh.

Sedangkan Vaksinasi merupakan proses memasukkan vaksin (suntikan/ lewat mulut) kedalam tubuh untuk menstimulasi sistem imun tubuh dan akhirnya imun (kebal) terhadap penyakit menular.

Pemberian vaksin merupakan salah satu investasi kesehatan yang paling murah karena terbukti dapat mencegah dan mengurangi angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat suatu penyakit. Pemberian vaksin dapat membantu seseorang terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan sakit berkepanjangan.

PT Rumah Sakit Pelabuhan saat ini telah memiliki layanan vaksinasi terutama khusus vaksin haji umroh serta vaksinasi internasional yang sudah tersertifikasi ICV (International Certificate of Vaccination). Sertifikat vaksin internasional memiliki banyak manfaat. sertifikat vaksin internasional bisa dijadikan bukti bahwa seseorang telah menerima vaksinasi primer lengkap.

Sertifikat Vaksinasi Internasional adalah surat keterangan yang menyatakan bahwa seseorang telah mendapatkan vaksinasi dan/atau profilaksis yang diperlukan untuk perjalanan internasional tertentu. Vaksinasi adalah pemberian vaksin yang khusus diberikan dalam rangka menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dan Pekerja Migran Indonesia (PMI), dengan dilakukan vaksinasi dapat terhindar dari penyakit atau hanya menderita sakit ringan jika terpapar dan juga dapat mencegah transmisi penyakit antar Negara.

 

Jenis vaksin internasional yang tersedia di Rumah Sakit Pelabuhan adalah:

NO Jenis Vaksin Unit Rumah Sakit Pelabuhan
RS Pelabuhan Jakarta RS Port Medical Center RS Pelabuhan Cirebon RS Pelabuhan Palembang
1 Yellow Fever V V V V
2 Meningitis V V V V
3 Influenza Trivalen V V V V
4 Influenza Quardivalen V V V V
5 Pneumonia V V - V
6 MMR V V V V
Thypoid V V - V
8 Hepatitis A V V V V
9 Hepatitis B V V V V
Informasi & Reservasi bisa menghubungi : 0811-153-309

0895-1214-6364

0812-1251-9933

0823-8602-7962

0813-2381-0839

0813-6729-3976

0821-8535-5570

Jam layanan vaksin:

Senin s.d Kamis 08.00 – 14.00 WIB

Jumat s.d Sabtu 08.00 – 13.00 WIB

Layanan OHIH merupakan layanan kesehatan yang berfokus pada aspek kesehatan dan keselamatan kerja untuk mendukung kebutuhan penyediaan tenaga kerja yang sehat dan fit.

Tujuan dari layanan OHIH adalah meminimalisir insiden terjadinya penyakit akibat kerja (PAK) dan kecelakaan kerja.

Kesehatan kerja merupakan masalah semua orang karena bekerja adalah bagian kehidupan dan orang memerlukan pekerjaan sebagai sumber penghasilan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pemberi kerja pemerintah dan swasta bertanggung jawab atas pekerjaan yang layak dan perlindungan kesehatan pekerjanya. Hal ini merupakan alasan bahwa upaya kesehatan kerja harus dilaksanakan di dunia usaha atau dunia kerja, di sektor formal maupun informal.

PT Rumah Sakit Pelabuhan mencanangkan program layanan Occupational Health Industrial Hygiene (OHIH) sebagai program yang berisi beberapa layanan yang diperlukan serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan Perusahaan.

Jenis layanan OHIH tersebut antara lain:

1.  Health Risk Assessment

     Suatu sistem penilaian risiko kesehatan di tempat kerja/perusahaan secara menyeluruh apakah mengganggu kesehatan pekerjanya. Penilaian resiko

      tersebut dilakukan terhadap semua aspek yang ada di tempat kerja baik bahan, peralatan, lingkungan, proses maupun cara kerja.

2.  Layanan Kesehatan Kerja

     Terdiri dari : layanan promotif, layanan preventif, layanan kuratif, layanan rehabilitatif

3. Clinic Onsite

     Sistem yang mengatur tata laksana pelayanan kesehatan di lokasi perusahaan pelanggan, melalui pengiriman tenaga medis ke lokasi Perusahaan

4.  Tindakan Medical Evacuation

5. Layanan Fit to Work

6. Layanan Promotive Program

 7. Training Center

 8. Industrial Hygiene

Cacar Monyet
23 Juli 2022, World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan cacar monyet (monkeypox) sebagai darurat kesehatan global, setelah tersebar di 75 negara dengan lebih dari 16 ribu kasus di dunia.

Pada 20 Agustus 2022, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengkonfirmasi satu kasus cacar monyet di wilayah Indonesia. Pasien merupakan seorang laki-laki berusia 27 tahun dengan riwayat perjalanan ke luar negeri sebelum tertular.

Cacar monyet merupakan infeksi virus yang awalnya muncul dari hewan. Penularan virus dari monyet ke manusia ini pertama kali ditemukan pada tahun 1970 di Kongo, Afrika Selatan.

Penularan Cacar Monyet:

1.  Hewan ke Manusia

  • Kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi
  • Makan produk hewani yang tidak diolah dengan benar dari hewan yang terinfeksi
  • Di Afrika, infeksi virus cacar monyet telah ditemukan pada banyak hewan pengerat seperti tikus, tupai dan spesies monyet

2.  Manusia ke Manusia

  • Percikan droplet atau air liur dari orang yang telah terinfeksi. Percikan droplet yang keluar ketika batuk atau bersin tersebut dapat masuk melalui mulut, hidung, mata hingga pada luka terbuka yang ada di kulit
  • Penularan cacar monyet juga dapat terjadi melalui kontak benda yang sudah terkontaminasi
  • Melalui plasenta dari ibu ke janin atau kontak dekat selama dan setelah kelahiran

Penyakit ini sendiri ditandai dengan munculnya ruam pada kulit yang melepuh dan menjadi lenting. Umumnya gejalanya akan sama seperti cacar air, namun pada cacar monyet ini terdapat pembengkakan pada gelenjar getah bening di ketiak. Meskipun gejalanya hampir mirip dengan cacar air pada umumnya, penyakit ini bukan berarti bisa disepelekan karena 10% kasus kematian yang dilaporkan sebagian besar adalah anak-anak.

Beberapa gejala penyakit Cacar Monyet yang perlu diperhatikan:

  1. Demam
  2. Sakit kepala
  3. Nyeri otot
  4. Sakit punggung
  5. Pembengkakan kelenjer getah bening
  6. Panas dingin
  7. Kelelahan
  8. Ruam di kulit, dimulai dari wajah lalu menyebar ke bagian tubuh lain. Ruam yang muncul, seiring berjalannya waktu akan mengering dan berubah menjadi borok pada permukaan kulit, gejala cacar ini biasanya akan selesai setelah beberapa minggu

Cara mencegah cacar monyet:

  1. Berhati-hati saat kontak dengan hewan terutama hewan yang sakit atau mati di lokasi yang ditemukan kasus cacar monyet
  2. Tidak mengonsumsi daging hewan secara sembarangan, apalagi yang tidak dimasak
  3. Cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi
  4. Tidak bertukar barang pribadi dengan orang lain
  5. Melakukan vaksinasi untuk mencegah infeksi virus cacar monyet.                     Cara paling efektif dalam mencegah penularan penyakit ini adalah dengan melakukan vaksinasi smallpox. Vaksin ini mampu memberikan perlindungan sebesar 85% terhadap pemyakit cacar monyet.

Penyakit cacar monyet dapat menimbulkan komplikasi jika daya tahan tubuh pasien yang terinfeksi lemah. Komplikasi yang timbul setelah terinfeksi cacar monyet, antara lain:

1. Ruam Kulit

Komplikasi cacar monyet paling awal berupa infeksi kulit sekunder atau ruam, paling umum muncul di area wajah dan anggota gerak tubuh bagian atas atau tangan

2. Peradangan paru atau pneumonia

3. Ensefalitis

Virus cacar monyet bisa menyambangi otak sehingga timbul komplikasi cacar monyet berupa ensefalitis. Ensefalitis adalah peradangan pada otak.

4. Sepsis

Sepsis adalah respons ekstrem tubuh terhadap infeksi. Ini adalah kondisi yang mengancam nyawa dan perlu penanganan medis segera.

Article create by : dr. Tien Astari, MARS

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit infeksi, yang disebabkan oleh virus dengue, yang dibawa melalui perantara/vector nyamuk Aedes Aegypti, yang banyak terjadi di daerah tropis dan sub tropis.

Penyakit ini bisa menjadi lebih serius jika seseorang tidak segera mendapat penanganan yang tepat. Perawatan terlambat juga dapat memperbesar risiko dampak buruk hingga kematian.

Faktor Resiko Demam Berdarah

Kita beresiko terkena penyakit demam berdarah jika tinggal atau bepergian ke daerah tropis atau sub tropis karena nyamuk Aedes Aegypti tersebut berkembangbiak di daerah tropis. Wilayah beresiko tinggi terutama Asia tenggara, Pulau-pulau Pasifik Barat, Amerika Latin dan Afrika.

Gejala Demam Berdarah

Gejala ditandai dengan demam mendadak dengan suhu tinggi 39°C sampai 40°C, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan manifestasi pendarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada penderita.

Fase Demam Berdarah yang perlu kita ketahui

Penderita DBD (Demam Berdarah Dengue) akan mengalami fase demam selama 9 hari, yaitu

  1. 1.Fase pertama adalah fase demam

        1-4 hari pertama penderita akan merasakan demam yang cukup tinggi sampai 40°C

  1. 2.Fase kedua adalah fase kritis

        Hari ke 5-7, penderita akan mengalami turun demam hingga ke suhu normal yaitu 37°C, kadar trombosit dalam darah juga turun.

        Fase ini adalah fase yang harus diwaspadai karena seolah-olah telah sembuh, padahal dapat masuk ke fase yang berbahaya.

        Tanda-tanda yang harus diperhatikan adalah tingkat kesadaran menurun, cenderung seperti ingin tidur, nadi cepat lebih dari 100x/menit dan lemah/tidak teraba, kaki dan tangan dingin.

        Bila muncul keluhan berupa sesak napas, keluar keringat dingin, atau terjadi perdarahan, segeralah ke IGD di rumah sakit terdekat.

  1. 3.Fase ketiga adalah fase pemulihan

Hari ke 8-9, setelah melewati fase kritis, pasien akan melewati fase pemulihan, kadar trombosit pun akan meningkat sampai kemudian kembali ke kadar normal.

Pengobatan bagi penderita Demam Berdarah Dengue (DBD)

Dengan cara mengompres penderita dengan air guna menurunkan suhu tubuh yang tinggi. Penderita diberikan obat penurun panas (parasetamol) untuk mengatasi demam dan rasa sakit, menghindari penggunaan aspirin atau ibuprofen karena salah satu efeknya adalah timbul luka di lambung.

Jika kamu mengalami demam berdarah yang parah, kamu memerlukan:

  • Perawatan suportif di rumah sakit.
  • Penggantian cairan lewat jalur intravena (infus).
  • Pemantauan tekanan darah.
  • Jika diperlukan, sesuai indikasi dokter transfusi darah untuk menggantikan kehilangan darah.

Pencegahan Demam Berdarah yang bisa dilakukan di rumah:

  1. Menguras tempat penyimpanan air
  2. Menutup semua tempat penyimpanan air
  3. Mengubur, dimana membuang dan menutup semua barang bekas yang berkemungkinan dapat menampung air
  4. Memantau semua wadah yang dapat digunakan oleh nyamuk berkembang contohnya Aedes Aegypti
  5. Jangan menggantung pakaian terlalu lama
  6. Memelihara ikan pemakan jentik
  7. Menghindari gigitan nyamuk
  8. Membubuhkan abate

Article create by : dr. Sarah Rosiana R, MARS

Artikel Selanjutnya...

Baca Juga